APA? DITOLAK LAGI?
(Abnormal)
Mengalami
sebuah penolakan adalah hal yang tidak menyenangkan. Siapa pun dia pasti pernah
merasakan bagaimana rasanya sebuah penolakan. Ditolak itu menyakitkan.Sudah
sering kali kita merasakan penolakan. Misalnya aku yang pernah ditolak oleh SMA
favorit di daerahku, ditolak oleh universitas terkemuka di daerahku serta dua
kali gagal SBMPTN. Ah, dan masih banyak lagi penolakan-penolakan lainnya.
Sebuah
penolakan merupakan sebuah momen yang mampu menyihirmu untuk terus diam di tempat dan tidak ingin
bangkit kembali. Setiap kali menerima penolakan, aku sering bertanya pada
diriku sendiri, “belajarku
kurang keraskah? Apa
aku kurang baik?” dan lain-lain. Aku tetap bersikeras
menyalahkan diriku sendiri, mencari letak kesalahan yang membuatku ditolak di mana-mana. Tapi kini,
aku telah terbiasa dengan yang namanya penolakan, bahkan sudah sembuh dari sakitnya. Obatnya sederhana, aku hanya
perlu tahu bagaimana cara menyikapi yang namanya
penolakan tersebut.
Sebuah
penolakan mampu membuat kita menjelma menjadi seorang pengecut yang takut
menciptakan nasehat membangun untuk diri sendiri dan takut melakukan sebuah
kesalahan lagi. Padahal, jika disikapi dengan baik, lahirnya penolakan bukan
berarti kita tidak lebih baik, hanya saja kita bukanlah orang yang tepat untuk
hal tersebut, kita bukanlah pemeran yang cocok untuk skenario tersebut. Adanya
penolakan, membuat mental kita semakin kuat, semakin berusaha untuk terus
mencoba, lagi dan lagi. Seseorang yang sukses pun bukan murni sekali mencoba
dan kemudian menjadi orang sukses.
Tidak! Akan tetapi, telah
banyak fase yang dilaluinya terlebih dahulu, salah satunya adalah menerima
risiko dan merasakan pedihnya penolakan.
Bagaimana
jadinya hidup ini jika penolakan tidak pernah ada? Kawan, penolakan adalah
bagian dari perjuangan. Berusahalah lebih keras, jangan buang-buang waktu
dengan ribuan tetesan air mata di kamar tidur. Berhenti memikirkan mengapa kamu ditolak?
Namun, bangkitlah dan pecahkan teka-teki, bagaimana caranya dirimu bisa
diterima di tempat yang kamu inginkan kelak. Jangan pernah menjadikan penolakan
sebagai alasan untuk menyerah.
Jika
tidak ada kampus negeri yang tidak menerimamu, masih ada kampus swasta yang
siap menampung aspirasimu.
Jika teman-temanmu menjauhimu karena kamu berubah
menjadi lebih baik, masih ada teman-teman yang baik yang siap menjadi kawan
terbaikmu. Berjuang kembali memang sulit apalagi setelah jatuh berkali-kali,
tapi itulah eksistensi sebuah penolakan. Ia hadir hanya untuk membuatmu kuat
berkali-kali meski telah jatuh ribuan kali.
Sekian!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar