Selasa, 09 April 2019


INSOMNIA


(Oleh Orion)



Dilansir dari laman Independent, National Sleep Fondation (NSF) menerbitkan laporan yang memperbaharui rekomendasi tidur untuk segala usia. Dalam laporan tersebut, orang dewasa muda (18-25 tahun) seharusnya memiliki jam tidur 7-9 jam per hari agar dapat dikatakan memiliki jam tidur ideal.
Namun bagaimana jika kita memiliki masalah jam tidur atau memiliki masalah kesulitan untuk tertidur? Symptom atau gejala tersebut disebut insomnia. Banyak orang dewasa muda yang hanya memiliki jam tidur 5 jam atau bahkan hanya 3 jam perhari.
Bagi insomnia yang hanya berlangsung kurang dari satu minggu biasanya disebabkan beberapa hal, seperti suara bising saat mencoba tertidur, temperatur ruangan yang tidak nyaman karena belum terbiasa, dan situasi yang membuat stres seperti saat akan menghadapi ujian atau kehilangan seseorang. Selain itu, sinar biru dari penggunaan alat elektronik seperti handphone atau komputer juga dapat mempengaruhi kinerja otak yang menyebabkan susah tidur.
Sedangkan untuk insomnia yang berlangsung lebih dari tiga minggu biasanya disebabkan oleh masalah mental seperti stres, bipolar, atau bahkan schizophrenia. Masalah emosional yang belum terselesaikan juga dapat menjadi penyebab insomnia berkepanjangan, seperti memendam kemarahan, ketakutan, kecemasan, kesedihan, depresi, stress, atau bahkan merasa kesepian. Namun yang menjadi masalah adalah bahwa penderita tidak menyadari masalah emosional apa yang menjadi penyebab insomnia mereka.
Penyebab lain yang menimbulkan insomnia adalah kafein, nikotin, dan alkohol.
Insomnia menimbulkan dampak yang negatif bagi tubuh. Secara fisik insomnia dapat menyebabkan sakit kepala, mata panda, mudah lelah, dan sistem imun tubuh yang menurun. Sedangkan secara psikologis insomnia dapat menimbulkan gangguan konsentrasi, kesulitan mengingat, stres dan reaksi berantai seperti masalah emosi menyebabkan insomnia dan insomnia menyebabkan masalah emosi yang lebih parah.
Lalu bagaimana mengatasi atau menyembuhkan insomnia?
Bagi insomnia yang disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan fisik, kita dapat menghindari atau menghentikannya melalui beberapa cara, seperti berhenti mengkonsumsi kafein, nikotin, dan alcohol, mengurangi penggunaan alat elektronik sebelum tidur, dan membuat temperatur ruangan menjadi nyaman.
Sedangkan insomnia yang disebabkan masalah emosional, kita harus mengetahui masalahnya dan mengatasinya. Seperti mengatasi kesedihan dengan menangis dan kemarahan dangan berteriak.
Melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga dan menjaga pola makan juga dapat mengatasi insomnia secara perlahan. Sebelum tidur kita juga dapat menyalakan lilin aromaterapi atau mendengarkan musik yang menenangkan seperti rileks dari Kenny G yang dapat meningkatkan hormon dopamin yang memberikan ketenangan didalam otak.
Penggunaan obat tidur seperti sedative tidak terlalu disarankan karena dapat menyebabkan ketergantungan. Apabila insomnia sudah berlangsung selama lebih dari tiga bulan lamanya ada baiknya jika kita melakukan konsultasi dengan psikolog dibandingkan mengkonsumsi obat tidur.
---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar