Dermaga Lara
Siska
Putriani
Adalah kamu,
alasan tertuangnya prosa-prosa receh
yang selalu
aku dewakan dan selalu kau abaikan.
Namun aku
selalu lupa, akan apa-apa yang menyayat hati,
jika raut
wajahmu yang selalu kudapati.
Tuan...
Ku ceritakan
pada antariksa tentang semua yang menyiksa
Karena
nyatanya, kau sendiri yang menghentikanku berotasi didalam orbitmu.
Ku ceritakan
pada binatang jalang tentang semua yang hilang
Karena
tampaknya, kau ingin ku berhenti menyusuri langkahmu.
Ku ceritakan
pada bumantara tentang semua lara
Karena
akhirnya, kau hanya sementara.
Tuan...
Senja kali
ini tak tampak. Hingga elokmu tak dapat kunikmati lagi sore ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar