Jumat, 23 Oktober 2020

Dermaga Lara

Siska Putriani

 

Adalah kamu, alasan tertuangnya prosa-prosa receh

yang selalu aku dewakan dan selalu kau abaikan.

Namun aku selalu lupa, akan apa-apa yang menyayat hati,

jika raut wajahmu yang selalu kudapati.

Tuan...

Ku ceritakan pada antariksa tentang semua yang menyiksa

Karena nyatanya, kau sendiri yang menghentikanku berotasi didalam orbitmu.

Ku ceritakan pada binatang jalang tentang semua yang hilang

Karena tampaknya, kau ingin ku berhenti menyusuri langkahmu.

Ku ceritakan pada bumantara tentang semua lara

Karena akhirnya,  kau hanya sementara.

Tuan...

Senja kali ini tak tampak. Hingga elokmu tak dapat kunikmati lagi sore ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar