Senin, 26 Juni 2023

BIOGRAFI SINGKAT: B.J HABIBIE

BIOGRAFI SINGKAT: B.J HABIBIE


Prof. Dr.-Ing. Ir. H. Bacharuddin Jusuf Habibie atau B.J Habibie lahir di Parepare, Sulawesi Selatan pada tanggal 25 juni 1936. B.J Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Ayahnya berprofesi sebagai ahli pertanian yang berasal dari etnis Gorontalo, sedangkan ibunya berasala dari etnis Jawa. Masa kecil B.J Habibie dihabiskan di Parepare. Pada saat itu, beliau sudah memiliki sikap tegas dan berprinsip. Namun, ketika berusia 13 tahun atau pada tahun 1949, B.J Habibie dibawa oleh ibunya kembali ke pulau Jawa setelah ayahnya meninggal dunia, hal ini dilakukan oleh ibunya, agar anaknya bisa melanjutkan pendidikan di Kota Bandung, Jawa Barat.

B.J Habibie melanjutkan pendidikannya di Gouverment Middlebare School, Bandung, pada tahun 1950. Di sekolah tingkat SMA tersebut, kepintaran dari B.J Habibie sangatlah menonjol, terutama pada mata pelajaran berhitung. Tidak heran, beliau menjadi murid favorit di sekolah tersebut. B.J Habibie tamat sekolah pada tahun 1954. Berkat kejeniusannya, Habibie mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi Teknik Penerbangan, Spesialisasi Kontruksi Pesawat Terbang, di Rhenish Wesfalische Technische Hoschscule, Jerman pada 1955-1965. Pada tahun 1960, Habibie mendapat gelar Diploma Insinyur dan gelar Doktr Insinyur pada 1965 dengan predikat Summa Cum Laude.

Dua tahun kemudian, Habibie menikah dengan Hasri Ainun Besari di Bandung. Dari pernikahan tersebut, dikaruniai dua orang anak laki-laki, yaitu Ilham Akbar dan Thareq Akmal. Setelah menyelesaikan pendidikannya, B.J Habibie sempat bekerja di Messerschmitt-Bolkow-Blohm, sebuah perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jermat Barat. Pada tahun 1973, beliau kembali ke Indonesia atas permintaan Presiden Soeharto untuk bekerja di pemerintahan. Tiba di Indonesia pada tanggal 14 Desember 1973. Pekerjaan pertama yang diberikan kepadanya ialah sebagai Kepala Divisi Teknologi Maju dan Teknologi Penerbangan di Pertamina. Jabatannya merupakan bagian dari Departemen Pertambangan dan Energi. Masa jabatannya ini hanya berlangsung singkat. Tidak lama kemudian, Habibie ditunjuk sebagai CEO Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). Lalu pada 1978, beliau diangkat menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi (MENRISTEK), Habibie menjabat sebagai menteri selama 20 tahun hingga 1998. Selain itu, B.J Habibie juga memimpin proyek pesawat N250 Gatotkaca yang menjadi pesawat pertama buaan Indonesia.

Puncak karier dari B.J Habibie terjadi pada tahun 1998, dimana pada saat itu beliau diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia (21 Mei 1998 - 20 Oktober 1999), setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden ke-7 (menjabat sejak 14 Maret 1998 - 21 Mei 1998) dalam Kabinet Pembangunan VII di bawah Presiden Soeharto. Setelah lengser dari jabatan presiden Indonesia, Habibie sempat tinggal dan menetap di Jerman. Namun, saat Indonesia dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Habibie kembali ke tanah air, beliau ditunjuk sebagai penasihat presiden untuk mengawasi demokrasi di Indonesia. Adapun pengawasannya dilakukan melalui organisasi yang beliau dirikan, yakni Habibie Center.


Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto pada tanggal 11 September 2019 pukul 18.05 WIB karena gagal jantung, Sebelumnya, Habibie telah menjadi perawatan intensif sejak 01 September 2019. Sehari sebelum dimakamkan, jenazah B.J Habibie dibawa dari RSPAD menuju ke kediaman Habibie-Ainun di Jalan Patra Kuningan XIII Blok L 15/7 No.5, kawasan Patra kuningan untuk disemayamkan. Beliau kemudian dimakamkan di samping istrinya yaitu Hasri Ainun Besari di Taman Makam Pahlawan Kalibata slot 120 pada tanggal 12 September 2019 pukul 14.00 WIB. Upacara pemakaman dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sebagai inspektur upacara.



Source : id.wikipedia.org
Source pic : google images

Penulis : Putri Anggraeni
Editor : Tim Redaksi IWU







Minggu, 18 Juni 2023

FAKTA MENGENAI HARI AYAH

 FAKTA MENGENAI HARI AYAH


Haloo sobat redaksi..

Kalian tau gak sih mengenai hari ayah ?

Nah jadi hari ayah adalah hari untuk menghormati kebapakan, ikatan ayah, serta pengaruh ayah dalam masyarakat. Hari ayah juga dikenal dengan sebutan Father's Day lhoo sobat redaksi. Di Amerika Serikat dan di 75 negara lain, seperti Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Turki, Pakistan, Malaysia, Singapura, Taiwan, Filipina dan Hongkong dalam merayakan hari ayah ini pada hari minggu di pekan ke tiga bulan Juni . Di Indonesia hari ayah dirayakan pada 12 November dan termasuk bukan ke dalam hari libur umum. Hari ayah di Indonesia pertama kali dirayakan pada tahun 2006 di Balai Kota Solo, dimana dihadiri oleh ratusan orang dari berbagai kelompok masyarakat, termasuk orang-orang dari komunitas komunikasi antar agama.

Ohiya sobat redaksi peringatan hari ayah di Indonesia ada latar belakangnya lhoo, dimana hari ayah di Indonesia di prakarsa paguyuban satu hati, lintas agama dan budaya yang bernama Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP). Tahun 2014, PPIP mengadakan peringatan Hari Ibu di Solo dengan cara mengadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ibu. Acara tersebut mendapat sambutan cukup baik dan mendapatkan sekitar 70 surat terbaik yang kemudian dibukukan. Usai acara,panitia penyelenggara dibuat terkejut dengan pertanyaan para peserta, ”Kapan diadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ayah? Kapan Peringatan Hari Ayah? Kami pasti ikut lagi.” Pertanyaan tersebut menggugah hati untuk mencari tahu kapan Hari Ayah diperingati di Indonesia.[1]PPIP berusaha mencari informasi tentang hari ayah, hingga audiensi ke DPRD kota Surakarta. Mereka menanyakan kapan hari ayah di Indonesia dan jika belum ada penetapan hari Ayah, bolehkah seseorang atau lembaga menetapkan sebuah hari yang dijadikan sebagai Hari Ayah. Namun ketika itu PPIP tak mendapatkan jawaban memuaskan. Hingga akhirnya, setelah melalui kajian yang cukup panjang, Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi menggelar deklarasi Hari Ayah untuk Indonesia dan menetapkan 12 November sebagai Peringatan Hari Ayah Nasional. Deklarasi tersebut digabung dengan hari kesehatan dengan mengambil semboyan ‘Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya”. Di hari dan jam yang sama, deklarasi Hari Ayah juga dilakukan di Maumere, Flores, NTT. Dalam deklarasi itu juga diluncurkan buku ‘Kenangan untuk Ayah’ yang berisi 100 surat anak Nusantara yang diseleksi dari Sayembara Menulis Surat untuk Ayah. Usai deklarasi, mereka mengirimkan buku tersebut dan piagam deklarasi Hari Ayah kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta bupati di 4 penjuru Indonesia yakni Sabang, Merauke, Sangir Talaud dan Pulau Rote. Setelah itulah setiap tanggal 12 November ditetapkan sebagai Hari Ayah Nasional.




Source : cnnindonesia.com

Source pict : google dan pinterest


Penulis : Lani Lutfiah

Editor : Tim Redaksi IWU

Minggu, 11 Juni 2023

Mengenang Wafatnya Gatot Subroto "Sang Pejuang Tiga Zaman Inspiratif"

 Mengenang Wafatnya Gatot Subroto

"Sang Pejuang Tiga Zaman Inspiratif"


Halo, sobat redaksi!

Hayoo... siapa disimi yang belum kenal dengan salah seorang tokoh perjuangan militer Indonesia, Gatot Subroto.

Tau gak sih, kalo Gatot Subroto ini merupakan salah seorang pahlawan nasional Indonesia yang dikenal sebagai tentara yang amat sangat peduli dengan rakyat kecil, karena itulah sosok beliau dkenang dan dijadikan inspirasi bagi generasi selanjutnya.

Gatot Subroto dahulunya menjabat sebagai Komandan Kompi dan Batalyon. Pria yang lahir di Banyumas, 10 Oktober 1909 ini serimh sekali memihak kepada rakyat pribumi. Padahal, beliau ini kerap ditegus dan tetap setia bersama para rakyat pribumi.

Sayangnya tepat di hari ini, pada 61 tahun silam, yaitu pada 11 Juni 1962, sosok pahlawan pemberani tersebut telah menghembuskan napas terakhirnya. Peristiwa ini tentu meninggalkan luka yang dalam bagi bangsa Indonesia


Source     : Merdeka.com

Source pict    : Pinterest


Penulis : Desinta Dwi Maharani

Editor : Tim Redaksi

Minggu, 04 Juni 2023

SOSIALISASI PROGRAM DOUBLE DEGREE YOUNGSAN UNIVERSITY DENGAN IWU

SOSIALISASI PROGRAM DOUBLE DEGREE YOUNGSAN UNIVERSITY DENGAN IWU

    Bandung, IWU - Bertempat di Aula International Women Univesity, Internastional Woman University menyelenggarakan sosialisasi double degree/ joint degree dengan Youngsan University Korea Selatan yang digelar pada Selasa (30/05/2023). Sosialisasi yang dihadiri oleh para dosen dan staff IWU, serta seluruh mahasiswa IWU yang ingin mengikuti program double degree/joint degree ke Korea Selatan.

    Rektor IWU, Ibu Dewi Indriani Jusuf menuturkan, pihaknya selama ini telah bermitra baik dengan sejumlah perguruan tinggi di berbagai negara, salah satunya negara Korea, dimana salah satunya adalah Yougsan University, bahkan IWU rutin mengirimkan mahasiswanya untuk menempuh studi double degree.

    Dalam pertemuan di ruangan aula Kampus I Pasir Kaliki tersebut di hadiri oleh seluruh pimpinan struktural dan beberapa mahasiswa di lingkungan IWU, Prof Pyeon Jay Gil dan Shin Hayoung menawarkan program double degree untuk beberapa fakultas yang ada di YSU, diantaranya Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Fakultas Teknik maupun Fakultas Perikanan dan Kelautan.

    Tercatat sebanyak empat orang mahasiswa IWU tahun ini berminat melanjutkan studinya di Youngsan University, antara lain: 1) Muhammad Fauzan G (Program Studi Manajemen); 2) Natalia Hutagaol (Program Studi Manajemen); 3) Destya Ayu Puspita (Program Studi Akuntansi); dan 4) Zaki Faturahman Akbar (Program Studi Akuntansi). Keempat mahasiswa ini terdiri dari mahasiswa yang mendapat program beasiswa.

    Sebelum menutup pertemuan tersebut, Ibu Dewi Indriani Jusuf, mengharapkan agar mahasiswa senantiasa terbuka dan berkonsultasi dengan IWU, karena pihak kampus akan bertanggung jawab atas keberadaan mahasiswanya. Bentuk keseriusan dan tanggung jawab IWU terhadap mahasiswanya juga diwujudkan dengan membantu menyelesaikan proses administratif, pendampingan keberangkatan mahasiswa dari Indonesia ke Korea, serta pemantauan secara berkala.



Penulis : Admin Tim Redaksi IWU

Editor   : Tim Redaksi IWU