PENGENALAN PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL: Global Future Leader International Relations (GFL IR)
Dokumentasi akhir kegiatan Pengenalan Prodi Hubungan Internasional: Global Future Leader International Relations (GFL IR). (Foto : Tim Redaksi) |
Tim Redaksi - Pada hari Sabtu, 19 Oktober 2024, program Studi Hubungan Internasional International Women University (IWU) menggelar kegiatan bagi mahasiswa baru, yaitu “Global Future Leader International Relations” (GFL IR), di Kampus 1 IWU, Pasir Kaliki, Bandung. Acara ini bertujuan untuk membekali para mahasiswa baru dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan di era sekarang.
Dengan tema “Empowering Global Leader in a Digital World”, GFL IR dirancang untuk menciptakan generasi pemimpin yang tidak hanya kompeten di bidang akademis, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi dalam mengatasi masalah global yang kompleks.
Pemaparan materi “After Lulus HI Jadi Apa ya?”, oleh Matthew Obi Pratama, AA., BBA., S.Sos., MA., MBA., CCC., CPTNA. (Foto : Tim Redaksi) |
Materi pertama dalam kegiatan GFL IR disampaikan oleh Matthew Obi Pratama, AA., BBA., S.Sos., MA., MBA., CCC., CPTNA. Dengan judul “After Lulus HI Jadi Apa ya?”, beliau menyampaikan bahwa orang-orang menganggap ilmu Hubungan Internasional (HI) sebagai jurusan yang hanya cocok untuk karir di bidang diplomasi atau politik. Padahal, lulusan HI memiliki potensi besar untuk berkontribusi di berbagai bidang pekerjaan.
“HI bukanlah jurusan profesi yang hanya bisa dimasuki oleh lulusan tertentu. Kedepannya jangan mengurung diri dalam anggapan bahwa pekerjaan di Bidang HI hanya bisa diakses oleh mereka yang memiliki latar belakang jurusan tersebut. Faktanya, peluang karir di luar jurusan profesi terbuka lebar bagi semua, termasuk para lulusan HI,” Ujar Mathew Obi Pratama.
Beliau menuturkan, dunia pekerjaan yang semakin kompleks menuntut mahasiswa untuk mengasah soft skill dan hard skill sebagai kunci untuk sukses di dunia kerja. Hard skill seperti Bahasa asing dan penggunaan software, memungkinkan mahasiswa untuk melakukan pekerjaan secara teknis. Soft skill seperti komunikasi dan berpikir kritis, membantu mahasiswa untuk bekerja secara efektif di lingkungan kerja. Kemampuan berpikir kritis dan analisis menjadi aset berharga di berbagai bidang pekerjaan, baik di sektor swasta maupun pemerintahan. Lulusan HI memiliki keunggulan dalam hal ini, sehingga mereka siap bersaing di dunia kerja dengan bekal yang kuat.
“Yang penting di dunia kerja saat ini adalah hard skill dan soft skill, seperti kemampuan berbahasa. Kalo di HI dibutuhkan critical thinking. Kalian harus asah ini, agar nanti saat di dunia kerja ada yang dibanggakan”. Tutur Matthew Obi Pratama.
Kegiatan Warung Organisasi, peserta berkunjung ke setiap departemen yang ada di HIMAHI. (Foto : Tim Redaksi) |
Sesi unjuk bakat mahasiswa baru HI. (Foto : Tim Redaksi) |
Setelah sesi materi selesai, mahasiswa baru Prodi HI diarahkan untuk mengikuti kegiatan berikutnya, yaitu Warung Organisasi. Kegiatan ini merupakan kesempatan penting bagi mereka untuk mengenal lebih dalam setiap departemen yang ada di HIMAHI. Di Warung Organisasi, mahasiswa baru dapat bertemu langsung dengan perwakilan dari berbagai departemen, mendengarkan penjelasan terkait fungsi dan kegiatan yang mereka lakukan, serta menjalin relasi yang lebih erat dengan sesama anggota. Dengan cara ini, diharapkan mahasiswa baru dapat menemukan minat dan bakat mereka, sekaligus memahami peran yang bisa mereka ambil dalam memperkuat organisasi HIMAHI kedepannya.
Kegiatan GFL IR dilanjutkan dengan sesi unjuk bakat dari mahasiswa baru. Suasana penuh antusiasme dirasakan oleh para peserta dan panitia. Berbagai bakat ditampilkan, mulai dari pembacaan ayat suci Al-Qur'an, vokal solo, vokal grup, dan duet, penampilan tari tradisional, hingga speech Bahasa Korea.
Talkshow dengan Demisioner HIMAHI, yaitu Teh Uun, Kang Agus, dan Kang Uzi. (Foto : Tim Redaksi) |
Sesi berikutnya dilanjutkan dengan Talkshow antara mahasiswa baru dengan Demisioner HIMAHI, yaitu Teh Uun, Kang Agus, dan Kang Uzi. Talkshow tersebut membahas mengenai cara menumbuhkan rasa cinta terhadap organisasi. Sesi ini juga bertujuan untuk memotivasi para mahasiswa baru agar aktif mengikuti organisasi internal maupun eksternal dengan catatan tidak menyampingkan akademik, karena dengan berorganisasi dapat menambah pengalaman maupun relasi.
Sesi kampanye peserta dengan tema "Keamanan Digital". (Foto : Tim Redaksi) |
Kegiatan GFL IR tidak berhenti di situ. Masih ada kegiatan yang menarik, yaitu kampanye peserta dengan tema "Keamanan Digital". Para mahasiswa baru berkesempatan untuk mempresentasikan dan memposting konten di akun Instagram masing-masing. Kampanye ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada mahasiswa baru mengenai keamanan digital. Di era perkembangan teknologi dan digital yang pesat seperti saat ini, penting untuk memahami potensi dampak negatif, seperti cyber crime dan lainnya.
Sesi pembuatan Mind Map peserta. (Foto : Tim Redaksi) |
Rangkaian kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama antara mahasiswa baru dan panitia, mengabadikan momen berkesan tersebut dalam bentuk digital. Sebagai bentuk syukur atas kelancaran acara, seluruh peserta kemudian bersama-sama melakukan doa dan penutup.
Sesi akhir bertajuk "Sayonara" pada acara GFL IR. (Foto : Tim Redaksi) |
Setelah penutupan dan pembagian hadiah, acara Pengenalan Program Studi studi HI belum berakhir. Sesi akhir yang bertajuk "Sayonara" menjadi momen perpisahan sekaligus penyambutan bagi mahasiswa baru. Dalam sesi ini, panitia dan mahasiswa senior menyampaikan ucapan terima kasih dan permintaan maaf atas kekurangan selama acara, serta ucapan selamat datang kepada mahasiswa baru sebagai bagian dari keluarga Hubungan Internasional IWU.***